Tujuan
Pembelajaran :
Peserta
didik mampu :
1.
Menentukan
jenis-jenis gejala alam biotik.
2.
Menentukan
jenis-jenis gejala alam abiotik.
3.
membedakan pertumbuhan dan perkembangan.
Di sekitar kita terdapat adanya
benda-benda yang bisa kita golongkan menjadi 2, yaitu makhluk hidup (biotik)
dan benda mati (abiotik). Tentu
dengan mudah kamu dapat membedakan
antara komponen biotik dan abiotik di sekitarmu. Batu dan kerikil yang berserakan
di halaman rumah merupakan komponen abiotik, sedangkan kupu-kupu, burung, dan
bunga mawar merupakan komponen biotik. Dengan demikian, berdasarkan objeknya, gejala alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu
gejala alam biotik dan gejala alam abiotik.
Gejala
alam dapat berupa gejala kejadian dan
gejala kebendaan. Gejala alam kejadian merupakan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam seperti terjadinya hujan, kebakaran, perkaratan, pengendapan, ke-lahiran,
metamorfosis, pernapasan, dan sebagainya. Sedangkan gejala alam kebendaan
menunjukkan benda-benda yang ada di alam seperti tanah liat, besi, kapur,
burung, siput, pohon mangga, dan sebagainya.
1.
Gejala
Alam Biotik
Gejala alam biotik
adalah : semua keadaan yang menunjukkan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk
hidup.
Contohnya : Bernafas,
tumbuh dan berkembang, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan lain-lain.
Gejala alam biotik
dibagi 2 yaitu:
a.
Gejala
alam biotik kebendaan : menunjukkan ciri-ciri kebendaan yang
melekat/menempel pada makhluk hidup (biotik).
Contoh : - Sapi, memiliki bulu warna putih, kakinya berjumlah 4, ekornya 1
-
Ketela Pohon, daunnya
berwarna hijau, bentuk daun menjari.
b.
Gejala
alam biotik kejadian : menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada makhluk hidup (biotik).
Contoh : - Sapi, melahirkan anak
-
Kuda kakinya pincang
2. Gejala Alam Abiotik
Gejala alam abiotik adalah : semua
keadaan yang menunjukkan ciri-ciri yang dimiliki oleh benda mati (abiotik).
Contoh : Warna, wujud, ukuran, bentuk,
rasa, bau dan lain-lain.
Gejala alam abiotik
dibagi 2 yaitu:
a.
Gejala
alam abiotik kebendaan : menunjukkan ciri-ciri kebendaan yang
melekat/menempel pada benda mati (abiotik).
Contoh : - Batu-bata, berwarna merah, berukuran 25 cm x 12 cm.
-
Pot Bunga, berwarna
hitam, bentuk bulat dengan dimeter 30 cm.
b.
Gejala
alam abiotik kejadian : menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada benda mati (abiotik).
Contoh : - Batu-bata , lapuk karena terkena hujan.
-
Pot Bunga, pecah karena
terjatuh.
-
Gunung Merapi meletus.
Langkah-langkah metode ilmiah,
sebagai berikut:
1. Menemukan masalah dan merumuskan masalah.
2. Menyusun dugaan atau hipotesa dan merumuskan tujuan.
3. Mengumpulkan data / keterangan untuk memecahkan masalah.
4. Menguji / menganalisis data.
5. Menarik kesimpulan.
6. Menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan.
Sikap ilmiah yang harus
dimiliki oleh seorang pengamat antara lain,sebagai berikut:
1.
Mencintai kebenaran ( Jujur ): Sikap ini mendorong seseorang
berlaku jujur dan obyektif.
2.
Tidak purba sangka : Tidak berpikir secara prasangka
tidak baik dan tidak masuk akal.
3.
Bersifat toleran terhadap orang lain :
Pengetahuan tidak mutlak sempurna, maka
menghargai pendapat orang lain dapat digunakan untuk
memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan pengetahuan dan tidak memaksa orang
lain.
4.
Ulet :Tidak putus asa dan selalu
berusaha untuk mencari kebenaran walaupun sering tidak memperoleh apa-apa.
5.
Teliti dan hati-hati : Teliti dalam melakukan sesuatu
dan hati-hati dalam mengambil kesimpulan dan mengeluarkan pendapat.
6.
Ingin tahu :Rasa ingin tahu merupakan titik
awal dari pengetahuan dengan didorong untuk ingin tahu lebih banyak dalam
melakukan sesuatu.
7.
Optimis : Selalu optimis karena terbiasa
dengan percobaan atau eksperimen.
Dalam eksperimen terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi percobaan.
Faktor-faktor tersebut dinamakan variabel.
Terdapat empat macam variabel, yaitu :
1. Variabel
bebas atau variabel manipulatif : Variabel bebas adalah faktor yang sengaja
dibuat berbeda atau diubah.
2. Variabel
terikat atau variabel respon : Variabel terikat adalah variabel yang diperoleh
oleh variabel lain.
3. Variabel kontrol : Variabel kontrol adalah
yang harus dikendalikan.
4. Variabel
pengganggu : Variabel pengganggu adalah faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan,
tetapi tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil yang
disebut data.
Terdapat dua (2) macam data, yaitu:
1. Data kualitatif yaitu data yang disajikan tidak
dalam bentuk angka.
2. Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk
angka.
B. Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua hal yang berbeda.
1. Pertumbuhan : pertambahan ukuran
meliputi : panjang, tinggi, lebar, volume yang bersifat tidak dapat berbalik (irreversibel)
dapat dinyatakan secara kuantitatif (diukur, dan bisa dinyatakan dengan satuan baku)
2. Perkembangan : proses menuju pendewasaan
(kearah dewasa), hanya dapat dinyatakan secara kualitatif (tidak dapat
diukur dan tidak dapat dinyatakan menggunakan satuan baku)
Latihan KD
01. Sebutkan 5 cabang ilmu biologi disertai
pengertiannya !
02. Jelaskan pengertian biotik dan
abiotik !
03. Beri 3 contoh gejala alam biotik
yang ada di sekitar kita !
04. Beri 3 contoh faktor biotik yang
mempengaruhi abiotik !
05. Jelaskan urutan langkah-langkah
dalam metode ilmiah secara lengkap!
06. Jelaskan perbedaan data kualitatif
dan data kuantitatif !
07. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
variabel bebas ! Beri 1 contoh !
08. Jelaskan mengapa dalam setiap
percobaan perlu adanya variabel kontrol!
09. Buatlah sebuah hipotesis dari
percobaan tentang “pengaruh temperatur air terhadap kecepatan pernafasan ikan”!
10. Sebutkan 5 sikap ilmiah yang harus
dimiliki oleh seorang peneliti!
jawab semua pertanyaan di atas dikirimkan di wa group mapel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar