Selasa, 25 Agustus 2020

IPA 7 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Ciri Benda di Lingkungan Sekitar

Apakah kamu pernah mengamati secara seksama antara binatang mainan dan binatang peliharaanmu? Apakah diantara keduanya terdapat perbedaan? Jika ada apa saja perbedaannya?

Sebelum masuk ke dalam materi benda hidup dan tak hidup marilah kita lakukan kegiatan berikut ini untuk mengasah pengetahuan kita terlebih dahulu.

LEMBAR KERJA SISWA

 

Kelas / Semester                 :    VII

Pertemuan ke                      :    1

Metode                                   :     Observasi

Topik                                       :    Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Tak Hidup

Langkah kerja                     :

  1. Amatilah makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitarmu.
  2. Tuliskan ciri-ciri yang ada pada makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang kamu amati.
  3. Tuangkan data yang kamu peroleh kedalam tabel.

  1. Dari hasil pengamatanmu, apakah ada benda-benda yang mempunyai ciri
    yang sama?
  2. Catat ciri-ciri benda-benda apa saja didapatkan!
  3. Apakah perbedaan ciri antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup?
  4. Bandingkan dengan hasil pengamatan teman lain!
  5. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kamu lakukan tersebut!
Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/170000669/ciri-ciri-dari-benda-benda-di-lingkungan-sekitar-kita?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/170000669/ciri-ciri-dari-benda-benda-di-lingkungan-sekitar-kita?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/170000669/ciri-ciri-dari-benda-benda-di-lingkungan-sekitar-kita?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ciri-ciri dari Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kita", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/07/170000669/ciri-ciri-dari-benda-benda-di-lingkungan-sekitar-kita?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Senin, 17 Agustus 2020

PKWU VIII BAB 3 BUDI DAYA TERNAK KESAYANGAN

 


PKWU IX BAB 4 Pengolahan Bahan Pangan Hasil Peternakan Dan Perikanan

 


PKWU IX BAB 3 BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

 

KOMODITAS IKAN KONSUMSI

1.    PERAIRAN TAWAR (KONSUMSI & HIAS)
Perairan air tawar adalah perairan mengalir dan atau tergenang dengan ada dan tidaknya arus yang terus menerus dengan kecepatan yang bervariasi sehingga perpindahan masa air berlangsung terus menerus. Perairan tawar memiiki salinitas kurang dari 0,5 ppt.
Untuk komoditas yang dibudidayakan di perairan dapat menggunakan wadah berupa kolam tanah, kolam beton, kolam terpal, dan KJA. Untuk sumber air bisa berasal dari mata air ataupun dari airan sungai yang memiliki kualitas air yang baik untuk kegiatan budidaya. Budidaya air tawar dapat berupa budidaya air deras dan air tenang. Biasanya budidaya aior deras bersumber dari mata air yang memiiki kuaitas baik. Sedangkan budidaya air tenang air yang dipergunakan dapat bersumber dari aliran sungai ataupun pompa air yang juga memiliki kualitas air yang baik juga.
Beberapa jenis ikan yang dapat dibudiayakan di perairan tawar diantaranya ada 2 keompok yaitu :

1.   Ikan konsumsi air tawar
§  Ikan nila
§  Ikan mas
§  Ikan lele
§  Ikan patin
§  Ikan bawal
§  Ikan nilem
§  Ikan tawes
§  Ikan gurame

2.   Ikan hias air tawar
§  Ikan cupang
§  Ikan gupy
§  Ikan mas koki
§  Ikan komet
§  Ikan koi
§  Ikan arwana
§  Ikan louhan
§  Ikan discus


3.    PERAIRAN PAYAU
Perairan air payau atau estuaria adalah suatu perairan pesisir semi tertutup yang memiliki hubungan bebas dengan laut lepas, sangat dipengaruhi oleh gaya pasang surut dan didalamnya tercampur ait laut dengan air tawar yang berasal dari drainase daratan.
Wadah budidaya yang biasa digunakan di perairan payau adalah tambak. Tambak adalah kolam buatan biasanya didaerah pantai, yang isi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Untuk kualitas air tambak tidak jauh berbeda dengan perairan air awar hanya yang membedakan yaitu salinitas. Nilai salinitas perairan payau berkisar antara 0,5 – 30 ppt. Tambak memiliki kontruksi yang berbeda dengan kolam budidaya ikan lainnya. Tambak memiliki kemiringan yang berbeda dengan kolam biasa. Dan beberapa kolam yang digunakan untuk kegiatan budidaya ikan bandeng biasanya memiliki sauran didalar tambak (caren) yang beguna sebagai tempat berlindung ikan, dan juga dapat memudahkan para petani tambak memanen ikan.
Beberapa komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan dan bernilai ekonomi tinggi di perairan air payau antara lain :
   Ikan konsumsi air payau

§  Ikan bandeng
§  Ikan kakap
§  Ikan kerapu
§  Ikan bawal bintang
§  Ikan mujair
§  Kepiting
§  Udang
§  Rajungan
§  Rumput laut
§  Sidat


4.    PERAIRAN LAUT (KONSUMSI & HIAS)
Ekosistem air laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di panet bumi (nybakken, 1988). Lautan menutupi ebih daripada 80% belahan bumi selatan tetapi hanya mampu 61% belahan bumi utara, dimana terdapat sebagian besar daratan bumi.       
Untuk nilai sainitas perairan laut lebih besar nilai salinitasnya yaitu berkisar antara 30 – 40 ppt. Lebih besar dibandingkan dengan nilai sainitas perairan tawar dan payau. Beberapa komoditas ekosistem air laut yang dibudidayakan di KJA bernilai ekonomi tinggi antara lain:

a. Ikan konsumsi
§  Ikan kerapu
§  Udang
§  Lobster
§  Rumput laut
b. Ikan hias
§   
§Teripang
§  Baronang
§  Kerang
§  Udang barong


Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi

Sistem budidaya (akuakultur) pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem budidaya ikan yang berhubungan dengan daratan, dan sistem budidaya ikan yang yang berbasis air. Kelompok pertama antara lain terdiri dari kolam air tenang, kolam air deras, kolam/tambak, bak, akuarium dan tangki. Sedangkan kelompok ke dua terdiri dari jaring apung, jaring tancap, karamba, dan kombongan. Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi meliputi bahan dan alat.


A. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan sebagai sarana produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain benih, pakan, pupuk, air, kapur, dan obat-obatan. Berikut ini penjelasan mengeani bahan-bahan tersebut.

1. Benih
Benih Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan pembudidayaan ikan. Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuran minimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm. 

Sangat penting untuk diketahui dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi mengenail kualitas bibit yang baik. Kesuksesan budidaya ikan konsumsi sangat bergantung pada kualitas bibit yang dipilih, semakin baik bibit maka semakin kecil resiko kerugian yang akan ditanggung. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Pergerakan bibit lele yang lincah, jika bibit ikan terlihat lemas dan kurang pergerakan atau pergerakannya hanya maju mundur saja menunjukan kualitas bibit yang kurang baik. Pergerakan yang lincah yang dimaksud disini adalah gerakan berenang yang aktif dan sangat responsif.
  • Permukaan badan yang mulus dan warna yang cerah, jika menemukan bibit ikan yang permukaan kulitnya lecet-lecet menunjukan bibit yang kurang baik. Bibit ikan yang baik memilii warna tubuh cerah dan terlihat segar.
  • Memiliki kelengkapan bagian tubuh, bagian-bagian bibit ikan yang baik adalah; badan, sirip , sungut. Semakin lengkap bagian-bagian tubuh bibit maka semakin baik kualitas bibit tersebut. 
Dalam penyediaannya, benih dapat diperoleh dengan dua cara yaitu benih dari alam, dan benih dari panti-panti pembenihan (Hatchery). Benih alam adalah benih yang diperoleh oleh petani dengan cara menangkap di pantai-pantai sekitar kolam/tambak dengan cara menyeser seperti halnya menangkap nener bandeng, benih kakap, benih belanak, benih kerapu lumpur, benih gabus, benih toman, benih betok, dan lain sebagainya.

Benih ikan hasil kegiatan pembenihan di panti pembenihan (hatchery), merupakan benih yang relatif lebih baik, karena melalui suatu tahapan-tahapan yang selektif seperti pemilihan induk berkualitas, pemijahan induk, pemeliharaan larva dan benih, pendederan benih, dan panen benih, dari hasil panen diperoleh benih dilakukan sortasi dan grading sehingga diperoleh benih-benih dengan kriteria ukuran dan biomassa yang berbeda.

2. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah pakan diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.

Pakan memegang peranan penting dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi. Dengan pengelolaan pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakan. adalah pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran macam bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya bentuk pellet.

3. Pupuk
Pemupukan merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan. Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak bisa dipertahankan atau ditingkatkan lebih banyak lagi. Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami.

Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK.

Fungsi unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah sebagai berikut:
  • Pupuk Urea yang mengandung unsur hara N (Nitrogen), berfungsi membentuk hijau daun dan memperlancar proses fotosintesis fitoplankton yang ada dalam kolam/tambak,
  • Pupuk TSP mengandung unsur hara fosfor (P2O5), berfungsi : merangsang tumbuhnya plankton, Menambah sumber protein pada plankton, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menjaga kondisi kolam/tambak agar tetap stabil kesuburannya.
  • Pupuk ZA mengandung unsur hara Kalium (K2O), berfungsi: membentuk karbohidrat, lemak, protein pada fitoplankton dari hasil fotosintesis, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menetralkan pH air.

4. Air
Air mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan. Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu 25-32, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air.

5. Kapur
Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacammacam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.

Tujuan atau manfaat dari pengapuran adalah :
  • Meningkatkan pH air dan tanah dasar perairan hingga sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki ikan yang dibudidayakan, misalnya pH harus menjadi 7 – 8.
  • Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas kolam/tambak menjadi tinggi
  • Meningkatkan penyediaan mineral di dalam dasar kolam/tambak sehingga pertumbuhan pakan alami (fitoplankton) menjadi lebih baik. Dengan mengubah atau meningkatkan pH menjadi netral atau sedikit basa (alkalis), maka kompleks humus tanah dasar perairan menjadi lebih lancar melepaskan mineral-mineral yang dikandungnya.
  • Memberantas hama dan penyakit ikan, yaitu sebagai desinfektan.
  • Mengikat butir-butir lumpur halus yang melayang dalam air sehingga air menjadi jernih.
  • Mempercepat proses penguraian bahan organik.
  • Mengikat kelebihan Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan baik dari hasil penguraian bahan organik maupun dari respirasi oleh makhluk hidup.

6. Obat obatan
Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait, dan daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta mudah terurai.

B. Alat
Beberapa alat yang digunakan dalam produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain (a) penggaris (b) serokan dan lambit (c) alat sortir (d) Timbangan (e) Anco. Berikut penjelasan mengenai beberapa alat yang digunakan dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi.
alat budidaya ikan
1. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur panjang benih. Panjang benih yang diukur biasanya ada dua, yaitu panjang total dan panjang baku. Panjang total adalah panjang ikan yang diukur dari ujung ekor sampai kepala, sedangkan panjang baku adalah panjang ikan yang diukur dari pangkal ekor sampai kepala.

2. Alat Sortir
Alat ini digunakan untuk kegiatan seleksi benih Ikan sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran ini bertujuan mendapatkan keseragaman ukuran benih. Alat ini dapat digunakan untuk segala jenis ikan : Lele, bawal, nila, Mas, patin, dan lain-lain.

3. Serokan atau Seser
Pada setiap kegiatan budidaya biota air, seser selalu dibutuhkan sebagai salah satu alat yang cukup penting. Dalam pembesaran ikan alat ini sangat mudah dioperasikan, yaitu untuk menangkap ikan ketika sedang dipanen. Ukuran dan mata jaring seser ini bermacam-macam tergantung jenis dan ukuran komoditas biota air yang dibudidayakan.

4. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang berat benih ikan. Benih ikan sebelum ditebar, benih ditimbang terlebih dahulu agar dapat ditentukan jumlah pakan tambahan yang akan diberikan. Namun, penimbangan bukan dilakukan untuk seluruh benih, tetapi hanya contoh benihnya saja.

5. Anco
Bentuk anco sederhana, namun fungsinya cukup penting. Anco digunakan sebagai alat untuk memantau pertumbuhan ikan yang kita budidayakan. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan pakan ke dalam anco, lalu anco dimasukkan ke dalam air kolam/tambak, maka dengan menunggu beberapa saat ikan akan menghampiri pakan yang ada di dalam anco. Maka ketika anco diangkat kumpulan ikan akan terperangkap, sehingga operator kolam/tambak akan tahu kondisi ikan yang dipelihara baik ukuran maupun kelulusan hidupnya

Tahapan Pembuatan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi

Dalam budidaya ikan air tawar dan laut, ada beberapa jenis wadah yang dapat digunakan antara lain adalah kolam, bak, akuarium, jaring terapung/ karamba jaring apung. Salah satu wadah budidaya ikan yang mudah dibuat dengan biaya yang relatif sedikit adalah bak dengan mengunakan terpal. Keunggulan pemakaian kolam terpal antara lain apat diterapkan di lahan terbatas, dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir, biaya pembelian terpal murah, dapat diterapkan di daerah sulit air, dan pembuatannya praktis.

Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang jenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah budidaya, selanjutnya adalah melakukan observasi dan wawancara ke tempat budidaya ikan konsumsi. Dengan melakukan observasi kita akan tahu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu proses budidaya ikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya ikan antara lain pengaturan air, pemberian pakan, pemilihan bibit ikan dan masih banyak yang lainnaya.

Setelah mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi wadah budidaya, tahap selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budidaya ikan konsumsi. Persiapan wadah budidaya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran dan pengisian air kolam.
  • Perbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran air kolam sehingga tetap stabil. Perbaikan pematang dilakukan pada kolam tanah dan pada kolam tembok dilakukan perawatan dan pengecekan keretakan.
  • Pengolahan dasar kolam, dilakukan pada dasar tanah dengan cara dicangkul. Tanahnya dibolakbalik dan dikeringkan sampai betul-betul kering dengan tujuan mempercepat proses penguraian.
  • Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan keracunan.
  • Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atau kapur aktif.
  • Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan fitoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm.
  • Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar 1-1.25 m.

Pembuatan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi
Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun sempit.

a. Perencanaan
  1. Menentukan lokasi pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Memilih lokasi budidaya ikan merupakan langkah awal dalam usaha budidaya ikan. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah aspek sosial (bermanfaat bagi masyarakat), ekonomi, budaya maupun aspek teknis (ketinggian tanah, kualitas tanah, dan kuantitas dan kualitas air).
  2. Menentukan jenis wadah budidaya ikan konsumsi. Berdasarkan pengamatan wadah yang mudah dan murah dalam pembuatannya adalah kolam terpal. Keunggulan pemakaian kolam terpal antara lain apat diterapkan di lahan terbatas, dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir, biaya pembelian terpal murah, dapat diterapkan di daerah sulit air, dan pembuatannya praktis.
  3. Membuat desain dan kontruksi wadah budidaya ikan Konsumsi

b. Persiapan Alat dan Bahan
  1. Terpal digunakan sebagai dasar pembuatan kolam
  2. Palu digunakan untuk memaku
  3. Gergaji digunakan untuk memotong bambu
  4. Golok digunakan untuk membelah bambu
  5. Skop digunakan untuk meratakan tanah
  6. Cangkul digunakan untuk meratakan tanah
  7. Bambu sebagai rangka kolam
  8. Bambu utuh digunakan sebagi patok kolam yang akan dibuat
  9. Pipa/paralon
  10. Kawat dan paku digunakan untuk mengikatkan terpal dengan rangka bambu
  11. Tang digunakan untuk memotong bendrat.
  12. Palu besar untuk memasang patok bambu.

c. Proses Pembuatan
pembuatan kolam
  • Ratakan tanah dasar wadah dengan cangkul dan sekop, buang kerikil atau benda tajam lainnya yang dapat merusak terpal.
  • Buat tanda berbentuk segi empat sesuai ukuran terpal dikurangi satu meter.
  • Tancapkan patok bambu tegak lurus dengan kuat menggunakan palu sampai benar-benar kuat untuk menahan tekanan air.
  • Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan panjang 4 meter.
  • Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku
  • Lapisi bagian dasar kolam dengan sekam. Kemudian ratakan sekam pada dasar kolam.
  • Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam, kemudian pasang bamboo diatas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan kawat.
  • Lubangi sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk pembuangan air. Agar tidak bocor, terpal diikat kencang dengan karet ban motor.
  • Pasang saringan pada pipa pembuangan, kemudian tutup dengan pipa.
  • Bak/kolam terpal siap diisi air.

PKWU IX BAB 2 prinsip kelistrikan dan sistem instalasi listrik


WAWASAN KELISTRIKAN
Pengertian Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. 

Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif (elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah.

Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.


FUNGSI DAN JENIS PERALATAN LISTRIK
1. Steker atau colokan listrik.
Dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik ini berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik dengan cara ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.
Steker terbagi menjadi dua jenis yaitu steker kecil dan besar. Steker kecil digunakan untuk alat-alat listrik berdaya rendah seperti lampu, radio dan sebagainya. Sedangkan steker besar   dipergunakan untuk alat-alat listrik yang membutuhkan daya besar seperti lemari es, mesin cuci dan sebagainya. Steker besar biasanya  sudah dilengkapi dengan lempeng logam yang berfungsi sebagai ground atau pengaman.
Steker besar (kanan-kiri) dan steker kecil (tengah)
Steker besar (kanan-kiri) dan steker kecil (tengah)
2. Bargainser.


kwh meter 1 ph-

Merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
3. MCB (Miniature Circuit Breaker)

Berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
4. Meter listrik atau kWh meter.
Alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.

Hasil gambar untuk meteran prabayar

      meteran digital (prabayar)

Hasil gambar untuk meteran pascabayar
meteran analog (pascabayar)

Ada 2 macam bargainser yang lazim kita temui yaitu analog dan digital. Model analog sering kita temui di rumah-rumah, sedangkan model digital merupakan model baru yang diperuntukan  bagi pelanggan PLN pra-bayar atau pengguna voucher.
5. Spin Control
Merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

n_gambar3
6. Sekering
Alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
7. Sakelar atau switch.
Merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu penghantar.

Berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
  • Sakelar in-bow (sakelar yang ditanam dalam tembok)
Saklar in-bow
Saklar in-bow


  • Sakelar out-bow (sakelar yang dipasang pada permukaan tembok).

Jika ditinjau dari fungsinya, sakelar terbagi menjadi dua jenis yaitu :

  • Sakelar on-off (seperti sakelar pada lampu), merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off
  • Sakelar push-onmerupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya dipergunakan pada bel rumah.  
Saklar on-off (kiri) dan saklar push on (kanan)
Saklar on-off (kiri) dan saklar push on (kanan)

Berdasarkan jenis per unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

  • Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.

  • Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.


Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:

  • Sakelar bertegangan rendah.
  • Sakelar tegangan menengah.
  • Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.



8. Stop kontak (outlet)

Merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Ada dua bentuk stop kontak yaitu stop kontak kecil, biasanya dimanfaatkan untuk menyalurkan listrik daya rendah ke alat-alat listrik serta stop kontak besar yang digunakan untuk peralatan yang membutuhkan daya listrik besar. Stop kontak besar telah dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah yang berfungsi sebagai ground.


Berdasarkan tempat pemasangannya, stop kontak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu stop kontak yang dipasang pada tembok disebut stop kontak in bow serta stop kontak yang dipasang di luar tembok atau sekedar ditempelkan pada permukaan tembok dan lazim disebut stop kontak out bow.
 Stop kontak in-bow (kiri) dan stop kontak out-bow (kanan)
Stop kontak in-bow (kiri) dan stop kontak out-bow (kanan)
9. Kabel listrik. 

Merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. Beberapa jenis kabel yang lazim dipakai pada rumah tinggal diantaranya:


a.      Kabel NYA
Kabel NYA merupakan kabel berisolasi yang memiliki inti kawat tunggal. Ciri yang bisa dikenali adalah isolasinya yang berwarna merah, kuning, biru dan hitam.  Kabel jenis ini tidak cocok bila ditanam. Mengingat isolasinya hanya  terdiri dari 1 lapisan maka untuk menghindari terjadinya  pengelupasan, maupun gangguan dari luar seperti  gigitan tikus, gencetan dan sejenisnya, biasanya pada saat pemasangan dimasukan ke dalam pipa PVC tipis yang berfungsi sebagai conduit (selubung pelindung).
Kabel NYA
Kabel NYA
b.      Kabel NYM
Ciri yang mudah dikenali dari jenis kabel ini adalah isolasi luarnya yang berwarna putih serta adanya selubung karet yang menyelubungi inti kawat tunggal (jumlahnya antara 2 sampai 4 inti). Kabel ini relatif lebih kuat dibandingkan jenis NYA karena memiliki dua pelindung yaitu isolasi di bagian luar serta selubung karet di dalamnya. Pemasangan kabel jenis ini bisa dilakukan tanpa conduit kecuali jika ditanam dalam tembok. Seperti juga kabel NYA, kabel NYM bukanlah kabel yang cocok untuk ruang luar (outdoor).
Kabel NYM
Kabel NYM
c.       Kabel NYY
Penanda kabel NYY yang mudah dikenali adalah bagian luarnya berwarna hitam serta memiliki isolasi ganda sehingga lebih kuat, tahan terhadap tekanan dan air. Kabel jenis ini cocok dipakai untuk ruang luar (outdoor) maupun ditanam  dalam tanah sehingga sesuai jika dipakai untuk lampu taman.
Kabel NYY
Kabel NYY


ahapan Pembuatan Papan Instalasi Listrik menggunakan sakelar
1. Perencanaan

  • Identifikasi Kebutuhan

Papan instalasi listrik menggunakan sakelar bisa dibuat dengan mengubah sebagian model papan instalasinya dan juga penempatan dan jumlah lampu yang digunakan bisa diubah sesuai selera masing-masing.

  • Perencanaan Fisik

Pembuatan berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di lingkungan kalian, dan dibuat dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kerja.

2. Persiapan

  • Ide/gagasan

Pembuatan papan instalasi listrik menggunakan sakelar menggunakan kardus sebagai rangka bangunan. Peralatan listrik untuk rangkaiannya. Kabel sebagai penyambung arus listrik.

  • Keselamatan kerja

Perhatikanlah:

  1. Hati-hati menggunakan peralatan
  2. Perhatikan bagian-bagian instalasi listrik yang akan dirangkai dengan baik karena kesalahan akan mempengaruhi hasil rangkaian

3. Bahan dan peralatan
Bahan:

  • Lampu lombok
  • Stand lampu lombok 
  • Sakelar on/off
  • Isolasi 
  • Lem
  • Terminal sambungan kabel
  • Kabel
  • Colokan jantan
  • Dos / kardus bekas
Alat:
  • Obeng 
  • Pisau / cutter 
  • Gunting
Proses pembuatan:
1. Siapkan dos/kardus bekas, potong hingga membentuk persegi panjang 35 cm X 50 cm (sesuai ukuran dos yang dipakai) kemudian buat sketsa rumah menggunakan isolasi untuk membagi ruangan seperti gambar berikut. (bisa dibuat sesuai keinginan masing-masing).
2. Potong kabel sepanjang 15 cm yang akan digunakan sebagai kabel penghubung arus listrik (gunakan kabel serabut warna merah putih).
4. Siapkan lagi kabel serabut (warna merah putih), kemudian potong dengan panjang 4 cm sebanyak 3 potong dan pisah kabel merah dengan kabel putih menggunakan pisau atau cutter.
5. Siapkan terminal sambungan kabel yang akan digunakan untuk membagi arus listrik, kemudian potong hingga yang tersisa hanya 8 lubang.

6. Ambil salah satu potongan kabel merah dan gabung dengan kabel merah pusat arus listrik, kemudian masukkan ke dalam lubang nomor 1 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.

7. Ambil salah satu potongan kabel putih dan gabung dengan kabel putih pusat arus listrik, kemudian masukkan ke dalam lubang nomor 2 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.

8. Ambil kembali satu kabel merah 4 cm dan gabung dengan ujung kabel merah yang pertama, kemudian masukkan ke lubang nomor 3 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.

9. Ambil kembali satu kabel putih 4 cm dan gabung dengan ujung kabel putih yang pertama, kemudian masukkan ke lubang nomor 4 pada terminal pembagi dan kencangkan bautnya.

10. Gabung lagi kabel merah 4 cm yang terakhir dan gabung dengan ujung kabel merah yang kedua kemudian masukkan ke lubang nomor 5 dan kencangkan bautnya.

11. Gabung lagi kabel putih 4 cm yang terakhir dan gabung dengan ujung kabel putih yang kedua kemudian masukkan ke lubang nomor 6 dan kencangkan bautnya.

12. Pasang ujung kabel merah di terminal pembagi pada lubang nomor 7 dan kencangkan bautnya.

13. Pasang ujung kabel putih di terminal pembagi pada lubang nomor 8.

Terminal pembagi arus listrik sudah selesai

14. Untuk membuat stand sakelar on/off, siapkan kardus/dos bekas kemudian potong dengan ukuran 2 X 3 cm dan 3 x 4 cm masing-masing sebanyak 2 buah dan lubangi sesuai ukuran sakelar on/off.

15. Oleskan lem pada kedua potongan kardus/dos ukuran 2 x 3 cm dan tempel hingga menjadi satu.

16. Pasang sakelar pada lubang potongan kardus/dos ukuran 2 x 3 cm yang sudah disatukan, oleskan lem pada bagian bawah kemudian pasang potongan kardus/dos 3 x 4 cm.

17. Untuk potongan kardus/dos ukuran 3 x 4 cm yang kedua, buat ruang untuk kabel.

18. Oleskan lem pada potongan kardus tersebut, tempelkan pada potongan kardus yang di sakelar.

Stand sakelar pertama sudah siap digunakan.
Perhatikan gambar;

19. Untuk sakelar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 14 sampai 19.

20. Siapkan sakelar, atur posisi sakelar dengan terminal dan posisi sakelar dengan stand lampu, kemudian potong kabel sesuai jarak antara terminal pembagi arus dengan posisi lampu (sakelar pertama untuk ruang dapur).

21. Potong kabel biru sesuai jarak sakelar dengan terminal pembagi arus dan pisah dari kabel putih, kemudian pasang kabel biru pada sakelar. (lihat gambar di bawah).

22. Pasang ujung kabel biru yang terpisah ke sakelar dan ujung yang lainnya ke terminal pembagi arus, kencangkan bautnya (lubang nomor 1).

23. Pasang ujung kabel putih ke terminal pembagi arus dan kencangkan bautnya (lubang nomor 2).

24. Masukkan ujung kabel dari terminal dan sakelar ke lubang kardus/dos yang sudah disiapkan (lubang di bawah sakelar), kemudian munculkan kembali ke permukaan kardus/dos di lubang posisi stand lampu.


25. Siapkan stand lampu lombok dan terminal sambungan kabel, kemudian pasang kabel stand lampu pada terminal sambungan kabel dan kencangkan bautnya.

26. Pasang ujung kabel dari sakelar ke terminal sambungan kabel.


Sakelar nomor 1 siap digunakan (sakelar 1 untuk ruang dapur).

27. Untuk sakelar ke-2, ke-3 dan ke-4, ulangi langkah 20 sampai 26.
28. Pasang lampu lombok untuk setiap stand lampu.


29. Nyalakan lampu dengan cara tekan sakelar on/off.


a. Sakelar 1 untuk lampu 1 (ruang dapur)
b. Sakelar 2 untuk lampu 2 (kamar)
c. Sakelar 3 untuk lampu 3 (ruang tamu)
d. Sakelar 4 untuk lampu 4 (teras)

Pengertian dan Jenis-Jenis Satwa Harapan

A. Pengertian Satwa Harapan  merupakan semua jenis hewan yang bisa menghasilkan bahan baku atau jasa, dan bermanfaat dari segi ekonomis maup...