Senin, 17 Agustus 2020

PKWU IX BAB 3 BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

 

KOMODITAS IKAN KONSUMSI

1.    PERAIRAN TAWAR (KONSUMSI & HIAS)
Perairan air tawar adalah perairan mengalir dan atau tergenang dengan ada dan tidaknya arus yang terus menerus dengan kecepatan yang bervariasi sehingga perpindahan masa air berlangsung terus menerus. Perairan tawar memiiki salinitas kurang dari 0,5 ppt.
Untuk komoditas yang dibudidayakan di perairan dapat menggunakan wadah berupa kolam tanah, kolam beton, kolam terpal, dan KJA. Untuk sumber air bisa berasal dari mata air ataupun dari airan sungai yang memiliki kualitas air yang baik untuk kegiatan budidaya. Budidaya air tawar dapat berupa budidaya air deras dan air tenang. Biasanya budidaya aior deras bersumber dari mata air yang memiiki kuaitas baik. Sedangkan budidaya air tenang air yang dipergunakan dapat bersumber dari aliran sungai ataupun pompa air yang juga memiliki kualitas air yang baik juga.
Beberapa jenis ikan yang dapat dibudiayakan di perairan tawar diantaranya ada 2 keompok yaitu :

1.   Ikan konsumsi air tawar
§  Ikan nila
§  Ikan mas
§  Ikan lele
§  Ikan patin
§  Ikan bawal
§  Ikan nilem
§  Ikan tawes
§  Ikan gurame

2.   Ikan hias air tawar
§  Ikan cupang
§  Ikan gupy
§  Ikan mas koki
§  Ikan komet
§  Ikan koi
§  Ikan arwana
§  Ikan louhan
§  Ikan discus


3.    PERAIRAN PAYAU
Perairan air payau atau estuaria adalah suatu perairan pesisir semi tertutup yang memiliki hubungan bebas dengan laut lepas, sangat dipengaruhi oleh gaya pasang surut dan didalamnya tercampur ait laut dengan air tawar yang berasal dari drainase daratan.
Wadah budidaya yang biasa digunakan di perairan payau adalah tambak. Tambak adalah kolam buatan biasanya didaerah pantai, yang isi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Untuk kualitas air tambak tidak jauh berbeda dengan perairan air awar hanya yang membedakan yaitu salinitas. Nilai salinitas perairan payau berkisar antara 0,5 – 30 ppt. Tambak memiliki kontruksi yang berbeda dengan kolam budidaya ikan lainnya. Tambak memiliki kemiringan yang berbeda dengan kolam biasa. Dan beberapa kolam yang digunakan untuk kegiatan budidaya ikan bandeng biasanya memiliki sauran didalar tambak (caren) yang beguna sebagai tempat berlindung ikan, dan juga dapat memudahkan para petani tambak memanen ikan.
Beberapa komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan dan bernilai ekonomi tinggi di perairan air payau antara lain :
   Ikan konsumsi air payau

§  Ikan bandeng
§  Ikan kakap
§  Ikan kerapu
§  Ikan bawal bintang
§  Ikan mujair
§  Kepiting
§  Udang
§  Rajungan
§  Rumput laut
§  Sidat


4.    PERAIRAN LAUT (KONSUMSI & HIAS)
Ekosistem air laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di panet bumi (nybakken, 1988). Lautan menutupi ebih daripada 80% belahan bumi selatan tetapi hanya mampu 61% belahan bumi utara, dimana terdapat sebagian besar daratan bumi.       
Untuk nilai sainitas perairan laut lebih besar nilai salinitasnya yaitu berkisar antara 30 – 40 ppt. Lebih besar dibandingkan dengan nilai sainitas perairan tawar dan payau. Beberapa komoditas ekosistem air laut yang dibudidayakan di KJA bernilai ekonomi tinggi antara lain:

a. Ikan konsumsi
§  Ikan kerapu
§  Udang
§  Lobster
§  Rumput laut
b. Ikan hias
§   
§Teripang
§  Baronang
§  Kerang
§  Udang barong


Sarana Produksi Pembesaran Ikan Konsumsi

Sistem budidaya (akuakultur) pada pembesaran ikan dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem budidaya ikan yang berhubungan dengan daratan, dan sistem budidaya ikan yang yang berbasis air. Kelompok pertama antara lain terdiri dari kolam air tenang, kolam air deras, kolam/tambak, bak, akuarium dan tangki. Sedangkan kelompok ke dua terdiri dari jaring apung, jaring tancap, karamba, dan kombongan. Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan. Sarana produksi meliputi bahan dan alat.


A. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan sebagai sarana produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain benih, pakan, pupuk, air, kapur, dan obat-obatan. Berikut ini penjelasan mengeani bahan-bahan tersebut.

1. Benih
Benih Ikan adalah anak ikan dengan ukuran tertentu yang akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan pembudidayaan ikan. Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuran minimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan lele 5-8 cm. 

Sangat penting untuk diketahui dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi mengenail kualitas bibit yang baik. Kesuksesan budidaya ikan konsumsi sangat bergantung pada kualitas bibit yang dipilih, semakin baik bibit maka semakin kecil resiko kerugian yang akan ditanggung. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Pergerakan bibit lele yang lincah, jika bibit ikan terlihat lemas dan kurang pergerakan atau pergerakannya hanya maju mundur saja menunjukan kualitas bibit yang kurang baik. Pergerakan yang lincah yang dimaksud disini adalah gerakan berenang yang aktif dan sangat responsif.
  • Permukaan badan yang mulus dan warna yang cerah, jika menemukan bibit ikan yang permukaan kulitnya lecet-lecet menunjukan bibit yang kurang baik. Bibit ikan yang baik memilii warna tubuh cerah dan terlihat segar.
  • Memiliki kelengkapan bagian tubuh, bagian-bagian bibit ikan yang baik adalah; badan, sirip , sungut. Semakin lengkap bagian-bagian tubuh bibit maka semakin baik kualitas bibit tersebut. 
Dalam penyediaannya, benih dapat diperoleh dengan dua cara yaitu benih dari alam, dan benih dari panti-panti pembenihan (Hatchery). Benih alam adalah benih yang diperoleh oleh petani dengan cara menangkap di pantai-pantai sekitar kolam/tambak dengan cara menyeser seperti halnya menangkap nener bandeng, benih kakap, benih belanak, benih kerapu lumpur, benih gabus, benih toman, benih betok, dan lain sebagainya.

Benih ikan hasil kegiatan pembenihan di panti pembenihan (hatchery), merupakan benih yang relatif lebih baik, karena melalui suatu tahapan-tahapan yang selektif seperti pemilihan induk berkualitas, pemijahan induk, pemeliharaan larva dan benih, pendederan benih, dan panen benih, dari hasil panen diperoleh benih dilakukan sortasi dan grading sehingga diperoleh benih-benih dengan kriteria ukuran dan biomassa yang berbeda.

2. Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah pakan diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.

Pakan memegang peranan penting dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi. Dengan pengelolaan pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakan. adalah pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran macam bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya bentuk pellet.

3. Pupuk
Pemupukan merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan. Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak bisa dipertahankan atau ditingkatkan lebih banyak lagi. Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami.

Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK.

Fungsi unsur hara yang terkandung dalam pupuk anorganik adalah sebagai berikut:
  • Pupuk Urea yang mengandung unsur hara N (Nitrogen), berfungsi membentuk hijau daun dan memperlancar proses fotosintesis fitoplankton yang ada dalam kolam/tambak,
  • Pupuk TSP mengandung unsur hara fosfor (P2O5), berfungsi : merangsang tumbuhnya plankton, Menambah sumber protein pada plankton, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menjaga kondisi kolam/tambak agar tetap stabil kesuburannya.
  • Pupuk ZA mengandung unsur hara Kalium (K2O), berfungsi: membentuk karbohidrat, lemak, protein pada fitoplankton dari hasil fotosintesis, menambah daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, dan menetralkan pH air.

4. Air
Air mempunyai peranan penting dalam budidaya ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan. Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu 25-32, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air.

5. Kapur
Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacammacam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.

Tujuan atau manfaat dari pengapuran adalah :
  • Meningkatkan pH air dan tanah dasar perairan hingga sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki ikan yang dibudidayakan, misalnya pH harus menjadi 7 – 8.
  • Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas kolam/tambak menjadi tinggi
  • Meningkatkan penyediaan mineral di dalam dasar kolam/tambak sehingga pertumbuhan pakan alami (fitoplankton) menjadi lebih baik. Dengan mengubah atau meningkatkan pH menjadi netral atau sedikit basa (alkalis), maka kompleks humus tanah dasar perairan menjadi lebih lancar melepaskan mineral-mineral yang dikandungnya.
  • Memberantas hama dan penyakit ikan, yaitu sebagai desinfektan.
  • Mengikat butir-butir lumpur halus yang melayang dalam air sehingga air menjadi jernih.
  • Mempercepat proses penguraian bahan organik.
  • Mengikat kelebihan Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan baik dari hasil penguraian bahan organik maupun dari respirasi oleh makhluk hidup.

6. Obat obatan
Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait, dan daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit, bukan ikan serta mudah terurai.

B. Alat
Beberapa alat yang digunakan dalam produksi pembesaran ikan konsumsi antara lain (a) penggaris (b) serokan dan lambit (c) alat sortir (d) Timbangan (e) Anco. Berikut penjelasan mengenai beberapa alat yang digunakan dalam budidaya pembesaran ikan konsumsi.
alat budidaya ikan
1. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur panjang benih. Panjang benih yang diukur biasanya ada dua, yaitu panjang total dan panjang baku. Panjang total adalah panjang ikan yang diukur dari ujung ekor sampai kepala, sedangkan panjang baku adalah panjang ikan yang diukur dari pangkal ekor sampai kepala.

2. Alat Sortir
Alat ini digunakan untuk kegiatan seleksi benih Ikan sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Penyortiran ini bertujuan mendapatkan keseragaman ukuran benih. Alat ini dapat digunakan untuk segala jenis ikan : Lele, bawal, nila, Mas, patin, dan lain-lain.

3. Serokan atau Seser
Pada setiap kegiatan budidaya biota air, seser selalu dibutuhkan sebagai salah satu alat yang cukup penting. Dalam pembesaran ikan alat ini sangat mudah dioperasikan, yaitu untuk menangkap ikan ketika sedang dipanen. Ukuran dan mata jaring seser ini bermacam-macam tergantung jenis dan ukuran komoditas biota air yang dibudidayakan.

4. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang berat benih ikan. Benih ikan sebelum ditebar, benih ditimbang terlebih dahulu agar dapat ditentukan jumlah pakan tambahan yang akan diberikan. Namun, penimbangan bukan dilakukan untuk seluruh benih, tetapi hanya contoh benihnya saja.

5. Anco
Bentuk anco sederhana, namun fungsinya cukup penting. Anco digunakan sebagai alat untuk memantau pertumbuhan ikan yang kita budidayakan. Cara kerjanya yaitu dengan memasukkan pakan ke dalam anco, lalu anco dimasukkan ke dalam air kolam/tambak, maka dengan menunggu beberapa saat ikan akan menghampiri pakan yang ada di dalam anco. Maka ketika anco diangkat kumpulan ikan akan terperangkap, sehingga operator kolam/tambak akan tahu kondisi ikan yang dipelihara baik ukuran maupun kelulusan hidupnya

Tahapan Pembuatan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi

Dalam budidaya ikan air tawar dan laut, ada beberapa jenis wadah yang dapat digunakan antara lain adalah kolam, bak, akuarium, jaring terapung/ karamba jaring apung. Salah satu wadah budidaya ikan yang mudah dibuat dengan biaya yang relatif sedikit adalah bak dengan mengunakan terpal. Keunggulan pemakaian kolam terpal antara lain apat diterapkan di lahan terbatas, dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir, biaya pembelian terpal murah, dapat diterapkan di daerah sulit air, dan pembuatannya praktis.

Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang jenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah budidaya, selanjutnya adalah melakukan observasi dan wawancara ke tempat budidaya ikan konsumsi. Dengan melakukan observasi kita akan tahu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu proses budidaya ikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya ikan antara lain pengaturan air, pemberian pakan, pemilihan bibit ikan dan masih banyak yang lainnaya.

Setelah mengetahui dan mengamati jenis, desain dan kontruksi wadah budidaya, tahap selanjutnya adalah menyiapkan wadah untuk budidaya ikan konsumsi. Persiapan wadah budidaya kolam meliputi pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang, pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan keluar, pemupukan, pengapuran dan pengisian air kolam.
  • Perbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran air kolam sehingga tetap stabil. Perbaikan pematang dilakukan pada kolam tanah dan pada kolam tembok dilakukan perawatan dan pengecekan keretakan.
  • Pengolahan dasar kolam, dilakukan pada dasar tanah dengan cara dicangkul. Tanahnya dibolakbalik dan dikeringkan sampai betul-betul kering dengan tujuan mempercepat proses penguraian.
  • Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kematian dan keracunan.
  • Pengapuran, dilakukan dengan tujuan untuk menstabilkan keasaman tanah dan air kolam serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur pertanian atau kapur aktif.
  • Pemupukan, dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan fitoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami, dengan jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan buatan saat pemupukan kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm.
  • Pengisiaan air kolam dilakukan sampai batas yang diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan, maka tinggi kolam berkisar 1-1.25 m.

Pembuatan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi
Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun sempit.

a. Perencanaan
  1. Menentukan lokasi pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi. Memilih lokasi budidaya ikan merupakan langkah awal dalam usaha budidaya ikan. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah aspek sosial (bermanfaat bagi masyarakat), ekonomi, budaya maupun aspek teknis (ketinggian tanah, kualitas tanah, dan kuantitas dan kualitas air).
  2. Menentukan jenis wadah budidaya ikan konsumsi. Berdasarkan pengamatan wadah yang mudah dan murah dalam pembuatannya adalah kolam terpal. Keunggulan pemakaian kolam terpal antara lain apat diterapkan di lahan terbatas, dapat diterapkan di lahan atau tanah yang porous (tanah yang menyerap air) atau berpasir, biaya pembelian terpal murah, dapat diterapkan di daerah sulit air, dan pembuatannya praktis.
  3. Membuat desain dan kontruksi wadah budidaya ikan Konsumsi

b. Persiapan Alat dan Bahan
  1. Terpal digunakan sebagai dasar pembuatan kolam
  2. Palu digunakan untuk memaku
  3. Gergaji digunakan untuk memotong bambu
  4. Golok digunakan untuk membelah bambu
  5. Skop digunakan untuk meratakan tanah
  6. Cangkul digunakan untuk meratakan tanah
  7. Bambu sebagai rangka kolam
  8. Bambu utuh digunakan sebagi patok kolam yang akan dibuat
  9. Pipa/paralon
  10. Kawat dan paku digunakan untuk mengikatkan terpal dengan rangka bambu
  11. Tang digunakan untuk memotong bendrat.
  12. Palu besar untuk memasang patok bambu.

c. Proses Pembuatan
pembuatan kolam
  • Ratakan tanah dasar wadah dengan cangkul dan sekop, buang kerikil atau benda tajam lainnya yang dapat merusak terpal.
  • Buat tanda berbentuk segi empat sesuai ukuran terpal dikurangi satu meter.
  • Tancapkan patok bambu tegak lurus dengan kuat menggunakan palu sampai benar-benar kuat untuk menahan tekanan air.
  • Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan panjang 4 meter.
  • Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku
  • Lapisi bagian dasar kolam dengan sekam. Kemudian ratakan sekam pada dasar kolam.
  • Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam, kemudian pasang bamboo diatas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan kawat.
  • Lubangi sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk pembuangan air. Agar tidak bocor, terpal diikat kencang dengan karet ban motor.
  • Pasang saringan pada pipa pembuangan, kemudian tutup dengan pipa.
  • Bak/kolam terpal siap diisi air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian dan Jenis-Jenis Satwa Harapan

A. Pengertian Satwa Harapan  merupakan semua jenis hewan yang bisa menghasilkan bahan baku atau jasa, dan bermanfaat dari segi ekonomis maup...